Yang terhormat , Bapak/Ibu
guru
Dan Umat sedharma yang
saya muliakan
Om Swastiastu ,
Om Swastiastu namo siwa
budaya ,
Om Swastiastu namo sidham
Om Sidhirastutasastu swaha
Om anobadrah
kertawiyantuwiswatah
Umat sedharma yang saya muliakan , pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karna astung
kertha wara nugrahe-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat
. Dan dalam kesempatan yang berbahagia ini , saya akan menyampaikan sepatah dua
patah kata tentang Sad Ripu .
Umat sedharma yang saya sayangi , seperti yang kita ketahui
Sad Ripu itu ada di dalam diri manusia . Sad Ripu itu sendiri memiliki arti
yaitu Sad yang berarti enam dan Ripu yang berarti musuh . Jadi Sad Ripu itu
berarti enam musuh . Musuh yang di maksud disini adalah musuh yang berada di
dalam diri kita sendiri . Sebagaimana tercantum di dalam Kekawin Ramayana ,Bab
I (Wirama Sronca) , bait 4 yang artinya :
Keinginan
(kama) dan semua jenis musuh yang terdekat
Di dalam
hati (pikiran) tempatnya tidak jauh dari badan sendiri
Yang semacam
itu tidak ada di dalam diri beliau (Dasarata)
Sifat
ksatria yang dimilikinya , serta pintar dalam menjalankan pemerintahan .
Umat sedharma yang saya banggakan , sesungguhnya Sad Ripu
tersebut bibitnya telah terbawa berasaan dengan karma wesana sejak kelahiran .
Demikian juga Sad Ripu akan selalu muncul akibat perpaduan dari Tri Guna ,
terutama antara sifat rajas dan tamas , hal ini pun akibat dari rangsangan
benda-benda dan pengaruh lingkungan hidupnya . Maka wiweka-pengetahuan disertai
dengan sifat satwamlah sebagai pengendalinya . Perpaduan rajas dan tamas
sebagai perangsang munculnya Sad Ripu yang tidak bisa diredam dengan satwam dan
dharma maka akan menghasilkan asubha karma (perbuatan buruk) , namun sebaliknya
apabila dapat diatasi dengan Satwam dan Dharma, yang muncul adalah subha karma
(perbuatan baik) . Sebagaimana dijelaskan dalam petikan kekawin Ramayana
tersebut , bahwa semuanya bersumber dari diri kita sendiri , kuncinya
tergantung dari kemampuan , pengetahuan , dan pikiran untuk mengatasi dan
mengarahkannya .
Umat sedharma yang saya cintai , adapun bagian-bagian dari
Sad Ripu, yaitu :
1.
Kama , yang
artinya keinginan atau hawa nafsu . Hawa nafsu ini ada pada setiap
manusia dan menjadi musuh dari setiap orang. Nafsu yang tidak terkendalikan
akan membawa manusia kejurang neraka.
2.
Lobha , yang
artinya tamak atau rakus . Lobha atau tamak memyebabkan orang tidak
pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang loba ingin selalu memiliki sesuatu
yang banyak dan lebih dari pada apa yang telah dimiliki. Bila ia telah memiliki
apa yang diinginkannya, maka ia menambah lagi, bahkan dengan jalan yang jahat
sekalipun. Akibatnya orang yang demikian itu akan selalu gusar dan gelisah
karena didorong oleh kelobaannya. Ia akan tidak pernah merasakan ketenangan
sepanjang hidupnya.
3.
Krodha , yang
artinya marah . Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan loba yang tak dapat
dikendalikan, sehingga timbul rasa jengkel, muak, tersinggung dan sebagainya.
Orang yang suka marah tidak baik, sebab kemarahaan menyebabkan orang menderita,
dan pada umumnya orang tidak senang dimarahi. Sehingga orang yang sering marah
akan tidak disenangi orang.
4. Mada , yang artinya mabuk . Misalnya mabuk karena minuman keras.
Bila minuman ini diminum secara berlebih-lebihan maka akan menimbulkan
kemabukan. Kemabukan dapat berakibat jelek seperti; merusak tubuh, merusak
urat-urat syaraf dan lain sebagainya
5.
Matsarya , yang
artinya iri hati . Perasaan iri hati ini timbul karena seseorang tidak senang melihat orang
lain yang lebih dari padanya atau menyamai dirinya. Ia tidak senang melihat
orang lebih bahagia dan lebih beruntung dari padanya. Orang yang demikiang
merasa dirinya dikalahkan, lebih rendah, malang dan lain sebagainya, sehingga
timbullah maksud dan rencana jahatnya, untuk menecelakakan orang yang dianggap
menyaingi dirinya.
6.
Moha , yang
artinya bingung Kebingungan dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap, sehingga tidak dapat
membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk. Dan biasanya lebih cenderung
untuk melaksanakan perbuatan yang terkutuk seperti : membunuh orang atau
membunuh diri sendiri (bunuh diri)
Untuk menghindari kebingungan di dalam menghadapi
segala persoalan, maka perlu
pengendalian pikiran, kuatkan iman dan harus memiliki rasa pasrah.
Umat
sedharma yang sedang berbahagia , perlu kita ketahui Sad Ripu dapat berakibat
buruk , berbahaya bagi keselamatan , ketenangan , ketentraman , kesehatan,
kebahagiaan, dan kecerdasan . Umta Hindu memiliki cara tersendiri untuk
meredamkan dan mengatasi Sad Ripu , antara lain :
1. Melalui upacara Agama Manusa Yadnya, terutama potong
gigi , sebagai simbol untuk mengingatkan bahwa musuh itu bersumber dari dalam
diri sendiri dan harus diredam dan dilemahkan agar tidak menguasai diri sendiri
2. Dengan memperdalam dan mengamalkan ajaran kesusilaan ,
terutama Tri Kaya Parisudha, Panca Yama dan Nyama Brata , Catur Praweti , Catur
Paramita serta ajaran karma pala
3. Melalui cerita-cerita , seperti cerita sudamala ,
bhatara , kala , dyah tantri dan suta soma
Umat
sedharma yang saya banggakan , dapat kita ambil kesimpulan , bahwa sesungguhnya
Sad Ripu itu telah terbawa beramaan dengan karma wesana sejak kelahiran , yang
harus diredamkan agar tidak mengendalikan diri sendiri . Sad Ripu itu sendiri
tidak bisa dimusnahkan , karna jika dimusnahkan seseorang tidak akan punya
keinginan untuk hidup .
Umat sedharma yang saya muliakan , mungkin sekian yang
dapat saya sampaikan , apabila ada tutur kata saya yang salah , saya mohon maaf
. Dan semoga apa yang saya sampaikan tadi dapat bermanfaat untuk kita semua .
Dan saya akhiri dengan paramesanthi Om Santhi Santhi Santhi Om .
Om Swastiastu kak , saya izin menggunakan teksnya sebagai referensi untuk dharma wacana ya kak
BalasHapus