Kamis, 24 Maret 2016

Dharma Wacana Sad Ripu


Yang terhormat , Bapak/Ibu guru
Dan Umat sedharma yang saya muliakan
Om Swastiastu ,
Om Swastiastu namo siwa budaya ,
Om Swastiastu namo sidham
Om Sidhirastutasastu swaha
Om anobadrah kertawiyantuwiswatah

          Umat sedharma yang saya muliakan , pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karna astung kertha wara nugrahe-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat . Dan dalam kesempatan yang berbahagia ini , saya akan menyampaikan sepatah dua patah kata tentang Sad Ripu .

          Umat sedharma yang saya sayangi , seperti yang kita ketahui Sad Ripu itu ada di dalam diri manusia . Sad Ripu itu sendiri memiliki arti yaitu Sad yang berarti enam dan Ripu yang berarti musuh . Jadi Sad Ripu itu berarti enam musuh . Musuh yang di maksud disini adalah musuh yang berada di dalam diri kita sendiri . Sebagaimana tercantum di dalam Kekawin Ramayana ,Bab I (Wirama Sronca) , bait 4 yang artinya :
Keinginan (kama) dan semua jenis musuh yang terdekat
Di dalam hati (pikiran) tempatnya tidak jauh dari badan sendiri
Yang semacam itu tidak ada di dalam diri beliau (Dasarata)
Sifat ksatria yang dimilikinya , serta pintar dalam menjalankan pemerintahan .

          Umat sedharma yang saya banggakan , sesungguhnya Sad Ripu tersebut bibitnya telah terbawa berasaan dengan karma wesana sejak kelahiran . Demikian juga Sad Ripu akan selalu muncul akibat perpaduan dari Tri Guna , terutama antara sifat rajas dan tamas , hal ini pun akibat dari rangsangan benda-benda dan pengaruh lingkungan hidupnya . Maka wiweka-pengetahuan disertai dengan sifat satwamlah sebagai pengendalinya . Perpaduan rajas dan tamas sebagai perangsang munculnya Sad Ripu yang tidak bisa diredam dengan satwam dan dharma maka akan menghasilkan asubha karma (perbuatan buruk) , namun sebaliknya apabila dapat diatasi dengan Satwam dan Dharma, yang muncul adalah subha karma (perbuatan baik) . Sebagaimana dijelaskan dalam petikan kekawin Ramayana tersebut , bahwa semuanya bersumber dari diri kita sendiri , kuncinya tergantung dari kemampuan , pengetahuan , dan pikiran untuk mengatasi dan mengarahkannya .

          Umat sedharma yang saya cintai , adapun bagian-bagian dari Sad Ripu, yaitu :
1.   Kama , yang artinya keinginan atau hawa nafsu .  Hawa nafsu ini ada pada setiap manusia dan menjadi musuh dari setiap orang. Nafsu yang tidak terkendalikan akan membawa manusia kejurang neraka.

2.   Lobha , yang artinya tamak atau rakus .  Lobha atau tamak memyebabkan orang tidak pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang loba ingin selalu memiliki sesuatu yang banyak dan lebih dari pada apa yang telah dimiliki. Bila ia telah memiliki apa yang diinginkannya, maka ia menambah lagi, bahkan dengan jalan yang jahat sekalipun. Akibatnya orang yang demikian itu akan selalu gusar dan gelisah karena didorong oleh kelobaannya. Ia akan tidak pernah merasakan ketenangan sepanjang hidupnya.

3.   Krodha , yang artinya marah . Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan loba yang tak dapat dikendalikan, sehingga timbul rasa jengkel, muak, tersinggung dan sebagainya. Orang yang suka marah tidak baik, sebab kemarahaan menyebabkan orang menderita, dan pada umumnya orang tidak senang dimarahi. Sehingga orang yang sering marah akan tidak disenangi orang.

4.   Mada , yang artinya mabuk . Misalnya mabuk karena minuman keras. Bila minuman ini diminum secara berlebih-lebihan maka akan menimbulkan kemabukan. Kemabukan dapat berakibat jelek seperti; merusak tubuh, merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya
5.   Matsarya , yang artinya iri hati . Perasaan iri hati ini timbul karena seseorang tidak senang melihat orang lain yang lebih dari padanya atau menyamai dirinya. Ia tidak senang melihat orang lebih bahagia dan lebih beruntung dari padanya. Orang yang demikiang merasa dirinya dikalahkan, lebih rendah, malang dan lain sebagainya, sehingga timbullah maksud dan rencana jahatnya, untuk menecelakakan orang yang dianggap menyaingi dirinya.


6.   Moha , yang artinya bingung Kebingungan dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap, sehingga tidak dapat membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk. Dan biasanya lebih cenderung untuk melaksanakan perbuatan yang terkutuk seperti : membunuh orang atau membunuh diri sendiri (bunuh diri)
Untuk menghindari kebingungan di dalam menghadapi segala persoalan,    maka perlu pengendalian pikiran, kuatkan iman dan harus memiliki rasa pasrah.

Umat sedharma yang sedang berbahagia , perlu kita ketahui Sad Ripu dapat berakibat buruk , berbahaya bagi keselamatan , ketenangan , ketentraman , kesehatan, kebahagiaan, dan kecerdasan . Umta Hindu memiliki cara tersendiri untuk meredamkan dan mengatasi Sad Ripu , antara lain :
1.   Melalui upacara Agama Manusa Yadnya, terutama potong gigi , sebagai simbol untuk mengingatkan bahwa musuh itu bersumber dari dalam diri sendiri dan harus diredam dan dilemahkan agar tidak menguasai diri sendiri
2.   Dengan memperdalam dan mengamalkan ajaran kesusilaan , terutama Tri Kaya Parisudha, Panca Yama dan Nyama Brata , Catur Praweti , Catur Paramita serta ajaran karma pala
3.   Melalui cerita-cerita , seperti cerita sudamala , bhatara , kala , dyah tantri dan suta soma

Umat sedharma yang saya banggakan , dapat kita ambil kesimpulan , bahwa sesungguhnya Sad Ripu itu telah terbawa beramaan dengan karma wesana sejak kelahiran , yang harus diredamkan agar tidak mengendalikan diri sendiri . Sad Ripu itu sendiri tidak bisa dimusnahkan , karna jika dimusnahkan seseorang tidak akan punya keinginan untuk hidup .


          Umat sedharma yang saya muliakan , mungkin sekian yang dapat saya sampaikan , apabila ada tutur kata saya yang salah , saya mohon maaf . Dan semoga apa yang saya sampaikan tadi dapat bermanfaat untuk kita semua . Dan saya akhiri dengan paramesanthi Om Santhi Santhi Santhi Om .

1 komentar:

  1. Om Swastiastu kak , saya izin menggunakan teksnya sebagai referensi untuk dharma wacana ya kak

    BalasHapus