Kamis, 24 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT


   I.      Tempat/tanggal pelaksanaan  :
Tempat              : Di kelas X.11
Tanggal pelaksanaan : Jum’at,14 Februari 2014
II.      Tujuan Pratikum :
1.    Dapat membedakan dan mengelompokkan  senyawa  yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2.    Dapat mengelompokkan  larutan kedalam golongan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit.
III.      Landasan Teori:
A. Dasar teori
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)
H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e-
H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq)
Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh larutan elektrolit kuat :
NaCl(s)
Na+ (aq) + Cl- (aq)
Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl). Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2). Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq)
CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan gula, urea
Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik
Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCl….Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2).
Perhatikan gambar berikut.
Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit
kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :
  • Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya  0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)
  •  Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama2 elektrolit lemah atau sama2 elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya…semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. karena semakin banyak yang mengion.
  • Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu2nya faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit….jumlah ion yang terbentuk per molekul pun juga punya pengaruh. sebagai contoh coba kalian perhatikan reaksi penguraian KCl dan CaCl2 pada contoh penguraian sebelumnya….dalam reaksi tersebut tiap satu molekul KCl menghasilkan 2 ion yaitu  satu ion K+ dan satu ion Cl- sedangkan dalam reaksi penguraian CaCl2 menghasilkan satu ion Ca+ dan dua ion Cl-….sehingga total Kcl menghasilkan 2 ion dan CaCl menghasilkan 3 ion.

IV.      Alat dan bahan :
1.    Alat uji elektrolit
2.    Garam
3.    Aki
4.    Cuka
5.    Urea
6.    Asam klorida
7.    Air
8.    Sprite
9.    Air Kelapa
10.      Mizone
11.      Air larutan
12.      Pocari
V.          Tabel Pengamatan :
No.
Larutan

Sifat
Nyala lampu
Gelembung
1.
Garam
Terang
Tidak ada gelembung
Elektrolit kuat
2.
Aki
Terang
Sedikit gelembung
Elektrolit kuat
3.
Cuka
Terang
Tidak ada gelembung
Elektrolit kuat
4.
Urea
Tidak menyala
Tidak ada gelembung
Nonelektrolit
5.
Asam Klorida
Terang
Tidak ada gelembung
Elektrolit kuat
6.
Air
Redup
Tidak ada gelembung
Elektrolit lemah
7.
Sprite
Redup
Banyak gelembung
Elektrolit lemah
8.
Air Kelapa
Terang
Tidak ada gelembung
Elektrolit kuat
9.
Mizone
Terang
Sedikit gelembung
Elektrolit kuat
10.
Air larutan
Redup
Tidak ada gelembung
Elektrolit lemah
11.
Pocari
Tidak menyala
Tidak ada gelembung
Nonelektrolit

VI.               Pembahasan :
Hal yang menyebabkan saat praktek berbeda dengan teori sebenarnya adalah karena kelompok kami menggunakan lampu LED , sehingga menyebabkan ketika kami menguji larutan , yang seharusnya terlihat redup akan terlihat terang , dan yang seharusnya mati (tidak ada nyala lampu) akan terlihat redup . Untuk  itu kelompok kami sedikit mengalami kesalahan saat pengujian larutan .
VII.               Kesimpulan :
Dari penelitian yang kami lakukan , dapat di dimpulkan bahwa :
Elektrolit dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu :
Ø   Elektrolit kuat
Ø   Elektrolit lemah , dan
Ø   Nonelektrolit
Yang termasuk elektrolit kuat adalah Garam , Aki, Cuka, Asam klorida , Air kelapa ,dan mizone.
Yang termasuk elektrolit lemah adalah Air, Sprite dan air larutan cap kaki 3
Yang termasuk nonelektrolit adalah Urea dan pocari

Dan ciri-ciri yang menandakan  bahwa itu adalah elektrolit kuat , elektrolit lemah maupun nonelektrolit adalah jika gelembung gas banyak dan nyala lampunya terang maka disebut elektrolit kuat , dan jika ada gelembung gas , nyala lampu redup/tidak menyala maka disebut elektrolit lemah , namun jika tidak ada gelembung gas , lampu tidak menyala maka disebut nonelektrolit .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar