I. Tempat/tanggal pelaksanaan :
Tempat :
Di kelas X.11
Tanggal pelaksanaan : Jum’at,14 Februari
2014
II. Tujuan Pratikum :
1.
Dapat membedakan dan mengelompokkan senyawa
yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
2.
Dapat mengelompokkan larutan kedalam golongan elektrolit kuat,
lemah dan nonelektrolit.
III. Landasan Teori:
A. Dasar teori
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal
dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut
tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di
Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius,
larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)
Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas
mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai
menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi,
ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh larutan elektrolit kuat :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Asam, contohnya asam
sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl). Basa, contohnya
natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida
(Ba(OH)2). Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat
memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung
gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion
(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit
lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada
larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan gula, urea
Penyebab Larutan Elektrolit dapat
Menghantarkan Listrik
Sebagai contoh larutan elektrolit adalah
HCl….Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-).
Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap
elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl-
melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2).
Perhatikan gambar berikut.
Cara Menentukan Kekuatan Larutan
Elektrolit
kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh
beberapa faktor :
- Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi
yang sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika
dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah
hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan
derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya 0,001% dari
total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya
terurai (100% dari konsentrasi terurai)
- Kadar/Konsentrasinya, bila sama
jenisnya (sama2 elektrolit lemah atau sama2 elektrolit kuat) kekuatan
larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya…semakin besar
konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. karena semakin banyak yang
mengion.
- Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu2nya faktor yang
mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit….jumlah ion yang terbentuk per
molekul pun juga punya pengaruh. sebagai contoh coba kalian perhatikan
reaksi penguraian KCl dan CaCl2 pada contoh penguraian sebelumnya….dalam
reaksi tersebut tiap satu molekul KCl menghasilkan 2 ion yaitu satu
ion K+ dan satu ion Cl- sedangkan dalam reaksi
penguraian CaCl2 menghasilkan satu ion Ca+ dan dua ion Cl-….sehingga
total Kcl menghasilkan 2 ion dan CaCl menghasilkan 3 ion.
IV. Alat dan bahan :
1.
Alat uji elektrolit
2.
Garam
3.
Aki
4.
Cuka
5.
Urea
6.
Asam klorida
7.
Air
8.
Sprite
9.
Air Kelapa
10.
Mizone
11.
Air larutan
12.
Pocari
V.
Tabel
Pengamatan :
No.
|
Larutan
|
|
Sifat
|
|
Nyala lampu
|
Gelembung
|
|||
1.
|
Garam
|
Terang
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit kuat
|
2.
|
Aki
|
Terang
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit kuat
|
3.
|
Cuka
|
Terang
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit kuat
|
4.
|
Urea
|
Tidak menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Nonelektrolit
|
5.
|
Asam Klorida
|
Terang
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit kuat
|
6.
|
Air
|
Redup
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit lemah
|
7.
|
Sprite
|
Redup
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
8.
|
Air Kelapa
|
Terang
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit kuat
|
9.
|
Mizone
|
Terang
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit kuat
|
10.
|
Air larutan
|
Redup
|
Tidak ada gelembung
|
Elektrolit lemah
|
11.
|
Pocari
|
Tidak menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Nonelektrolit
|
VI.
Pembahasan
:
Hal
yang menyebabkan saat praktek berbeda dengan teori sebenarnya adalah karena
kelompok kami menggunakan lampu LED , sehingga menyebabkan ketika kami menguji
larutan , yang seharusnya terlihat redup akan terlihat terang , dan yang
seharusnya mati (tidak ada nyala lampu) akan terlihat redup . Untuk itu kelompok kami sedikit mengalami kesalahan
saat pengujian larutan .
VII.
Kesimpulan
:
Dari
penelitian yang kami lakukan , dapat di dimpulkan bahwa :
Elektrolit
dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu :
Ø Elektrolit
kuat
Ø Elektrolit
lemah , dan
Ø Nonelektrolit
Yang termasuk elektrolit
kuat adalah Garam , Aki, Cuka, Asam klorida , Air kelapa ,dan mizone.
Yang termasuk elektrolit
lemah adalah Air, Sprite dan air larutan cap kaki 3
Yang termasuk nonelektrolit
adalah Urea dan pocari
Dan ciri-ciri yang
menandakan bahwa itu adalah elektrolit
kuat , elektrolit lemah maupun nonelektrolit adalah jika gelembung gas banyak
dan nyala lampunya terang maka disebut elektrolit
kuat , dan jika ada gelembung gas , nyala lampu redup/tidak menyala maka
disebut elektrolit lemah , namun
jika tidak ada gelembung gas , lampu tidak menyala maka disebut nonelektrolit .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar